Dalam sebuah langkah yang mengejutkan industri smartphone, Samsung dilaporkan telah memangkas secara signifikan target produksi untuk generasi terbaru ponsel lipatnya, Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7. Perusahaan elektronik raksasa asal Korea Selatan ini dikabarkan hanya akan memproduksi sekitar 5 juta unit untuk kedua model tersebut, jauh di bawah target produksi seri sebelumnya.
Penurunan produksi ini mengindikasikan adanya pergeseran strategi bisnis Samsung dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif. Jika sebelumnya Samsung sangat optimis dengan potensi pasar ponsel lipat dan agresif dalam meningkatkan produksi, kini perusahaan tampak lebih berhati-hati.
Mengapa Produksi Dipangkas?
Beberapa faktor diperkirakan menjadi penyebab utama keputusan Samsung untuk memangkas produksi ponsel lipatnya. Salah satu faktor utama adalah melemahnya permintaan pasar. Penjualan Galaxy Z Fold 6 dan Galaxy Z Flip 6 dilaporkan tidak sesuai dengan ekspektasi, terutama di pasar domestik Korea Selatan. Jumlah pre-order yang tercatat jauh di bawah target, menunjukkan adanya penurunan minat konsumen terhadap perangkat ini.
Kenaikan harga yang signifikan pada seri sebelumnya juga diduga menjadi salah satu faktor penghambat penjualan. Konsumen semakin enggan mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk sebuah smartphone, terlebih di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum stabil.
Fokus pada Seri Galaxy S
Di sisi lain, Samsung justru menunjukkan optimisme yang lebih besar terhadap seri Galaxy S. Dilansir dari tautekno, perusahaan berencana meningkatkan produksi Galaxy S25 Series secara signifikan, mengindikasikan bahwa seri ini masih dianggap sebagai tulang punggung bisnis smartphone Samsung. Keputusan ini menunjukkan bahwa Samsung masih melihat potensi besar pada pasar smartphone konvensional dan akan terus berinvestasi pada segmen ini.
Implikasi bagi Industri
Keputusan Samsung untuk memangkas produksi ponsel lipatnya memiliki implikasi yang luas bagi industri smartphone secara keseluruhan. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa pasar ponsel lipat mungkin belum sematang yang diperkirakan sebelumnya. Konsumen masih memiliki sejumlah kekhawatiran terkait dengan daya tahan, harga, dan ketersediaan aplikasi yang dioptimalkan untuk perangkat lipat.
Keputusan Samsung ini akan memicu persaingan yang lebih ketat di pasar ponsel lipat. Vendor lain seperti OPPO, Vivo, dan Huawei kemungkinan akan memanfaatkan situasi ini untuk memperkuat posisinya. Namun, mereka juga perlu berhati-hati dalam menentukan strategi, mengingat tantangan yang sama juga dihadapi oleh seluruh pemain di pasar ini.